Motor dan Kemacetan Jakarta


inilah cara paling instan untuk ‘mencekik’ kemacetan di Jakarta,
apalagi kalau bukan bikin peraturan dadakan…

sepeda motor (salah satu transportasi pujaan hati jutaan rakyat Indonesia)
kini dilarang tampil dan berlaga di jalan-jalan protokol ibukota.
alasannya, apalagi kalau bukan untuk mengurangi kemacetan di Jakarta.
kabarnya sebagian jalan protokol seperti: Thamrin, Sudirman, dan Gatot Subroto akan menjadi kawasan bebas sepeda motor.

gubenur oh gubenur ku tercinta…kok kau gak pikir-pikir dulu sih ??? untungnya saya warga Bekasi, hehehe…


kabarnya beberapa anggota DPR RI kita tercinta yang selalu membela rakyat*
*kalo mereka inget…

MENOLAK secara tegas rencana pembatasan sepeda motor di jalan-jalan protokol.
waaahhhh….akhirnya, hehehe….

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Teguh Juwarno berpendapat rencana pembatasan sepeda motor tidak akan memberikan jawaban
atas persoalan kemacetan di Jakarta. sebab, rencana pembangunan seharusnya komprehensif.
*maksudnya apa tuh ya ??? komprehensif ???

nah, kemudian pendapat mas Teguh yang paling keren menurut gw adalah yang ini nih :
menurut mas Teguh, orang pake sepeda motor karena tidak memadainya sarana transportasi.
nah, betul kan ???

terus mas Teguh pun lanjut ngomong kayak gini:
“kalau kendaraan umum bagus mungkin rakyat akan senang naik kendaraan umum, karena bisa
istirahat di dalam kendaraan umum yang nyaman seperti di luar negeri yang
memiliki sarana transportasi yang baik.”


nah, kalo mau ane kasih contoh itu kayak di Jepang sama Cina. menurut kabarnya, transportasi di sana tuh ‘kece’ abis.
kita semua pasti udah sering denger dong sama yang namanya kereta Shinkansen dari Jepang yang konon Katanya cepet abis.
kabarnya sih, kecepatannya bisa sampe 300 km/jam gitu…kenceng banget kan ??

mungkin bajunya Komeng bakal lepas semua kali kalo naik di atap kereta itu, hahaha…inget kan iklannya Yamaha.

trus pada suatu hari gw pernah liat sarana transportasi Cina di televisi yaitu Bus Umum,
well…bentuknya sih emang kayak Busway di Jakarta.
tapi suasananya enak bro…udah gitu tarifnya kalo diitung-itung masih murah lah…

nah coba deh kalian bayangkan sama transportasi umum di Jakarta.
udah sumpek, panas, bau keringet, polusi nya naujubile, banyak copet, dan pelecehan seksual…
udah gitu yang parahnya, tarifnya selangit bro….MAHAL ABEEESSSSS !!!

sebagai perbandingan ya…gw pernah dulu naik kendaraan umum dari rumah ke kampus gw di daerah Depok.

dari segi ongkos, gw keluarin uang sekitar Rp 16.000 perak pulang pergi.
udah gitu gw sampe naik 2 kali angkot dengan waktu tempuh sekitar 1 jam lebih 15 menit.

nah pas gw pakai motor (walaupun Matic) gw keluarin ongkos dan waktu:
Rp 5.000 perak untuk pulang pergi.
dan waktu tempuh sekitar 30-45 menit tergantung gw lagi pengen ngebut ato gak.

kerasa banget kan perbedaanya ??
jadi, dengan ongkos naik angkot 1 hari sama dengan ongkos 3 hari naik motor.
udah gitu gw juga bakal terhindar dari kemacetan.


kemudian yang jadi akar permasalahan selanjutnya adalah pemabangunan Mal di mana-mana.

gubenur disarankan untuk turun langsung ke jalan karena banyak akar permasalahan
dari kemacetan seperti pembangunan mal secara membabi buta di Jakarta.

masih ingat kan proyek pembangunan taman ria senayan ???
itu loh pembangunan taman Ria Senayan jadi kawasan belanja.
padahal tadinya itu adalah kawasan untuk daerah hijau kawasan gedung DPR RI.
DPR RI jelas-jelas menentang rencana itu. menurut gw pun, di kawasan Senayan bukannya udah ada Mal kayak Senayan City ??
sadar atau gak semenjak era gubenur sekarang pembangunan Mal jadi membabi buta.

di daerah rumah gw contohnya…
semenjak ada pembangunan Mal baru sekitar tahun 2002 kemarin, daerah rumah gw (cibubur) jadi wilayah neraka kemacetan.
di wilayah Cibubur udah banyak banget Mal menjamur. tadinya sih cuma 1.
udah gitu diperparah dengan banyak orang kantoran/pekerja di Jakarta yang punya rumah di Cibubur.
udah bukan hal baru lagi di dareah Cibubur jadi kawasan yang prospektif buat lahan perumahan.
banyak perumahan elite di kawasan Cibubur.

Imbasnya, Cibubur kini jadi daerah perebutan 4 kota yaitu: Jakarta, Depok, Bogor, dan Bekasi…

alhasil, macet menjalar…bukan salah SBY juga sih punya rumah di Cikeas,
jadinya, masyarakat Cibubur jadi punya pelampiasan deh ke dia, haha…
kasihan ya SBY disalahin sama warga Cibubur ???
salah dia juga sih bawa iring-iringan kebanyakan, hehe…..

2 thoughts on “Motor dan Kemacetan Jakarta

  1. bisa, bisa, bisa…

    seharusnya ada solusi lain untuk memecahkan permasalahan ini, jangan terburu” dan salah mengambil keputusan 🙂

    Like

  2. yah, benar solusinya adalah…yan lebih baik…transportasi umum dikembangin jadi lebih nyaman dan murah…

    so pasti nanti semua orang akan berpindah dengan sendirinya…

    Like

Leave a comment